BINTANG
Atmosfir
yang kurang menyenangkan tercipta di
dalam ruang musik SMA Bintang. Terlihat beberapa orang berkerumun dalam
sebuah meja.
“Aku mohon bawa dia lagi, karena
besok itu konser yang penting please” pintah Reno
“ Ngomong doang sih enak, lah
prakteknya itu susah tau” tolak Moli.
“Bintang itu kagak suka pergi ke
tempat yang banyak orangnya kaya gitu, apalagi pergi ke konser musik pasti dia ogah banget lah” jelas Siska tentang
sahabtnya itu.
“Tapi kalau Bintang kagak dateng
pasti Alex kagak mau ngeband” kata Bimbo
“Ayo lah please, kalian kan dekat
banget sama Bintang, bujuk dia kek, rayu dia kek atau nggak paksa dia buat
datang masalahnya ini konser penting” rangek Niko.
Suasana hening kembali tercipta
Bimbo dan Niko memasang wajah memelas pada Moli dan Siska berharap mereka mau
mengabulkan pintah mereka, sedangkan Reno terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Bimbo, Niko, Reno dan Alex tergabung
dalam sebuah grup band The Dark Kingdom, band mereka sudah tercipta setahun
lalu dan punya pengemarnya banyak entah itu dari dalam sekolah ampe dari luar
sekolah. Dan Alex sebagai vokalis merupakan daya tarik penggemar apalagi buat
fans cewe, karena diantara para mereka cuma Alex yang amat sangat enak buat
dilihat tapi soal kelakuan dan sopan santun Alex yang paling buruk.
“Aku punya ide” kata Reno membuat
perhatian tertuju padanya “Gimana kalau kita pake taktik yang sebelumnya”
lanjut Reno.
“ Maksudnya?” tanya Niko bingung.
“Antara Moli sama Siska ada yang
nyamar jadi Bintang lagi” kata Reno yang langsung membuat penolakan keras dari
para gadis itu.
“Aku nggak mau lagi pura-pura jadi
Bintang” tolak Moli keras “Emang kalian udah lupa apa semarah apa Alex waktu
tau aku bukan Bintang”jelas Moli dengan tampang ogah-ogahan.
Tiba-tiba kepala Reno tertimpa kamus bahasa inggris
super tebel yang langsung membuat Reno tersentang kaget dan yang lain langsung
tersentak kaget begitu tau dari tadi Alex udah ada di belakang Reno dengan
tampang super menakutkan.
“ Alex” kata Reno rada gagap sambil
melihat Alex.
“ Kalau kalian berusaha ngibuli aku
lagi jangan harap kalian bisa hidup ampe besok” kata Alex sadis.
“Tapi Lex, Bintang kan nggak suka
konser terus dia kan buta arah yang buat dia nggak suka pergi-pergi, jadi
jangan salahin kita kalo Bintang nggak mau pergi dong” jelas Siska.
“Bodo amat, yang aku mau itu
Bintang. Kalau dia nggak nglihat aku nyanyi, aku nggak mau nyanyi” kata Alex dingin
dan meninggalkan ruang musik.
“Gue mohon bawa Bintang nonton
konser itu” rengak Reno. Tapi kedua cewe itu terus menggelangkan kepalanya. “Ya
udah dengan terpaksa, ini buat kalian kalau kalian bisa bikin Bintang datang ke
konser besok aku kasih kupon ini cuma-cuma buat kalian” Kata Reno sambil
menujukan dua kupon makan sepuasanya di Green Restoran yang terkenal dengan
makanan super enak dan termasuk high class Restoran yang langsung membuat Siska
dan Moli mengangguk mau.
********
Dan cewe yang dari tadi lagi
dibicarakan dari tadi malah lagi sibuk berebut makan di kantin. Tubuh
mungil Bintang tengah sibuk mencari
celah diantara banyaknya orang ikut berdesakan.
“Ih minggir dikit dong” kata Bintang
ngap-ngapan. Tubuh kecilnya membuatnya harus berjingkat dan terus berusaha menembus kerumunan orang
itu tapi langsung aja ia terpental ,dan pada akhirnya usahanya berhasil dia berhasil
berada di depan.
Dengan tatapan yang aneh dan senyum manis
terhias di wajahnya ia terus melihat sepotong kue brownis yang menghias loyang
kosong di depannya. Perlahan tangan mungilnya mulai menghampiri brownis itu
tapi tiba-tiba ada tangan yang terlebih dahulu sudang mengambilnya dan ternyata
orang itu Alex. Bintang menatap kesal Alex.
“Itu kan kue gue, cepat balikin” kata Bintang marah.
“Siapa cepat dia yang dapet” kata
Alex setelah membayarnya dan langsung membuat Bintang super gondok ama Alex.
Bintang
berjalan sambil membawa kantong plastik ditangan kanannya menuju Moli dan Siska yang tengah duduk santai di kantin. Bintang duduk di antara
mereka.
“Nyebelin” gerutu Bintang cemberut sambil mengacak-acak isi
jantong plastik yang di bawanya.
“Kenapa lagi, Neng?”tanya siska.
“Gue sebel ama Alex, gue benci ama
dia, gue sumpahin dia jatuh ke got” amuk Bintang sambil makan bakpau yang ia
beli yang sontak membuat teman-temannya cekikan.
“ Emang kenapa lagi sama Alex?”tanya
Moli penasaran.
“Dia cowo yang nggak punya sopan
santun , padahal kue brownis tinggal satu-satunya masa diembat juga ama dia
padahal gue dulu yang ngincer tuh kue?”jelas Bintang sambil marah-marah.
“Owh jadi masalah kue toh” kata
Siska santai.
“Udah Ta, sabar aja entar kalo
marah-marah terus pipi kamu kaya bakpo” kata Moli sambil mengembungkan pipinya.
“Owh ya Ta, besok hari minggu ada
acara kagak? Kalo kagak jalan yuk?”ajak Siska.Bintang menatap aneh temannya .
“Nggak mau”tolak Bintang tegas.
“Pasti nonton konser lagi kan” tebak Bintang yang langsung membuat kedua
sahabatnya salting. “Gue nggak suka tempat rame dan gue nggak mau dapet masalah
lagi paham” lanjut Bintang tenang .
“Ayo lah Ta,kami janji deh nggak
bakal ninggalin loe lagi dan terus jagain loe” rayu Moli.
“Nggak percaya, kalian tuh dah
ketauan belangnya , palingan kalau dah sampe disana gue di cueki dan endingnya
gue nyasar”kata Bintang ngamuk. “Kalian kagak inget apa kejadian terakhir kali
gue nonton konser ama kalian, gue ampe di bawa ke kantor polisi dengan laporan
anak hilang” lanjut Bintang sebal.
“Gue mohon sekali ini aja Ta”bujuk
Siska lagi.
“Gue bilang nggak ya nggak, kalian
itu sama nyebelinnya kaya Alex, menyebalkan” kata Bintang marah-marah dan
meninggalkan Siska dan Moli.
************
Suasana kelas XII IPS 2 sangat
membosankan hampir semua anak terbujur lemas di kursinya masing bahkan ada yang
tertidur lelap mungkin saking mboseninnya pelajaran Pak Indra guru Bahasa
Indonesia. Tapi di tidak dengan cowo
yang duduk di pojok belakang sendiri, dia terus menatap seorang gadis
yang duduk di dekat jendela yang tengah asik melihat keluar jendela sambil
mendengarkan musik lewat earphonenya. Setiap kelakuannya tak henti membuat dia
tersenyum. Dan gadis itu ternyata Bintang dan cowo yang terus melihatnya tak
lain tak bukan Alex.
Alex mengingat pertama kali ia
bertemu dengan Bintang. Bukan pertemuan yang menyenangkan melainkan sebuah
pertemuan yang menyebalkan.
Semua berawal waktu MOS SMA
Bintang tahun mereka. Alex yang terkenal
bengal langsung mendapatkan perhatian para senior, moto hidup Alex waktu itu
adalah “Menurut Berati Kalah”. Alex terus menerus mendapat hukuman dari para
senior ada beberapa hukuman yang ia lakuakn dan banyak juga hukuman yang ia
abaikan. Pada hari terakhir MOS Alex mendapat hukuman untuk menyanyi karena
para senior tau Alex sangat hebat dalam urusan menyanyi dan juga ia terkenal,
tapi Alex dengan tegas menolak hukuman itu dengan sombongnya ia berkata “
Nyanyi di tempat kaya gini, nggak penting”.
Langsung aja perkataan Alex mendapat
respon negatif dari para senior dan akhirnya hukuman Alex berimbas ke anak-anak
lain. Semua anak langsung dihukum, tiba-tiba suara teriakan menghenikan suasana
panas itu. Ternyata itu terikan Bintang dia nggak mau mendapat hukuman gara-gara
Alex. Bintang langsung diserbu kakak kelas dan ia di tantang oleh para senior
untuk mengantikan hukuman Alex untuk menyanyi. Dengan suara lantangnya Bintang mulai
benyanyi, ia menyanyikan lagu Aku Dan
Bintang dari band Peterpan . Dan
tiba-tiba semua anak jadi ikut benyanyi, suasana yang awalnya tegang langsung
berubah menjadi ceria.
Waktu itu Alex sangat amat
menganggap remeh Bintang sampai sebuah insiden. Yaitu kejadian ketika ia tak
sengaja menabrak Bintang saat selesai acara MOS. Bukannya minta maaf Alex malah
cuek meninggalkan Bintang yang jatuh.
“Loe itu nyebelin, dasar nggak punya
sopan santun” caci Bintang yang langsung membuat Alex menghampirinya dengan
marah.
“Loe bilang apa?”tanya Alex sinis.
“Gue bilang loe nyebelin dan nggak
punya sopan santun”bentak Bintang tegas. Alex hanya tersenyum heran dan
meninggalkan Bintang lagi. “Ah, tunggu bentar loe cowo yang tadi sok nggak mau
nyanyi kan, yang hampir bikin anak-anak dapet hukuman karena kelakuan loe yang
nyebelin itu” lanjut Bintang marah.
“Emang penting apa buat gue kalian
mau di hukum apa kagak dan kalian emang nggak pantas buat denger nyanyian gue”
kata Alex dengan tampang songgongnya. Alex kembali melajutkan langkahnya kembali,
sampai sebuah sepatu melayang mengenai kepalanya. Alex tersentak, dengan kesal
ia mengambil sepatu yang telah mendarat keras dikepalnya dan melangkah kesal
menuju Bintang dan tepat di depan Bintang Alex langsung melempar sepatu Bintang
di depannya.
“Loe itu nggak tau apa gue siapa?
Mau cari mati apa?” teriak keras Alex.
“Gue tau siapa loe, loe itu orang
yang paling nggak berguna di dunia ini. Loe orang yang selalu melihat orang lain lebih rendah dari
loe, padahal kenyatannya loe yang memandang orang lain seperti itu jauh lebih
rendah”kata Bintang marah.
“Kalau loe bukan cewe mati loe”
teriak Alex dengan tatapan sadisnya.
Bintang mengambil sepatu yang Alex lempar dan memakianya ambil mearik napas
dalam-dalam den menghembuskannya mencoba menenangkan diri.
“Hey, dengerin gue baik-baik!”bentak
Bintang sambil menatap tajam Alex yang membuat Alex tersentak “Loe dan suara
loe mungkin banyak yang suka” kata Bintang berkata keras pada Alex membuat Alex
terkejut “Tapi bagi gue suara pengamen
jauh lebih baik seribu kali dari pada suara loe” kata Bintang marah dan
meninggalkan Alex yang kaget melihat kelakuan Bintang padanya.
Untuk pertama kalinya Alex merasa
kalah dengan seseorang terlebih lagi dia seorang cewe, dia sangat jengkel
dengan kelakuan Bintang. Dan sejak saat itu Alex terus memperhatikan Bintang
dan tanpa sadar ia selalu menginginkan Bintang untuk melihat dan
mendengarkannya menyanyi tapi sia- sia kebencian Bintang pada Alex telah
memuncak apalagi tiap hari Alex selalu membuatnya marah dengan berbagai macam
ulahnya pada Bintang.
Ternyata kegiatan Alex yang tengah
memandangi Bintang kepergok sama Bintang. Bintanng langsung melihat Alex dengan
tatapan benci dan muka marahnya apa Alex tapi Alex hanya membalas dengan senyum
senang.
***************
Jemari Bintang tengah asik menari di atas tombol stik
PSnya dan matanya tak lepas dari layar TV. Padahal hari minggu tapi Bintang
malah lebih suka menghabiskan waktu dirumah dari pada hangout dengan teman-temannya.
Tiba-tiba ponsel Bintang berdering yang langsung mengagetkan Bintang. Ternyata
sebuah panggilan masuk untuknya.
“Emm ada apa sis,”kata Bintang
sambil terus memainkan
jarinya di stik ps.
“Eh di taman kota ada bazar nih,
kesini sih?”Ajak Siska.
“Nggak mau?” Tolak Bintang sambil
terus main game.
“Yakin, disini banyak yang julalan
kue dan makanan lainnya? Tapi kalau kamu nggak mau ya udah”rayu Sisika, ia tau
cara lain meluluhkan pertahan Bintang yaitu makanan.
“Ha, iya-iya gue kesana”kata Bintang
semangat.
Dengan cepat Bintang menuju taman kota tapi betapa
terkejutnya setelah tau ternyata di Taman Kota sama sekali nggak ada bazar
apapun melainkan sebuah konser musik. Bintang memilih untuk pulang tapi ternyata
Siska dan Moli memergoki Bintang dan menghampirinya. Mereka merayu Bintang
untuk gabung dengan mereka nonton konser dan berhasil, Bintang kalah suara
dengan teman-temannya.
Bintang langsung merasa kurang nyaman dengan banyak
orang yang tengah memadati tempat konser itu. Tiba-tiba seorang menabraknya dan
membuat minuman yang di pegangnya tumpah membasahi baju yan dipakai Bintang
sekaligus membuat Bintang terpencar dari Siska dan Moli, akhirnya hal yang
paling ditakutkan Bintang terjadi yaitu nyasar.
“Tuhkan nyasar, gimana dong”kata
Bintang panik. Dia melihat kanan dan kiri dia bingung harus kemana. Tiba-tipa
ponsel Bintang berbunyi kembali.
“Siska kamu diama, gue nyasar
lagi?”kata Bintang panik.
“Gue ada di tempat konser tapi di
sini rame banget, loe dimana?”tanya Siska panik juga.
“Gue nggak tau dimana yang jelas
disini banyak orang yang dagang, gue takut”kata Bintang super panik. Tiba-tiba
ada yang menarik lengan Bintang membuat Bintang tertarik dan jatuh di pelukan
seseorang dan orang itu Alex. Bintang hanya terbengong-bengong melihat Alex.
“Alex”kata pertama yang terlontar
oleh Bintang. Begitu sadar kalau Bintang berada dalam pelukan Alex, Bintang
langsung melepaskan dirinya dari Alex. “Ngapain loe peluk-peluk gue, dasar
mesum” marah Bintang.
“Udah ditolong malah marah-marah,
lihat loe itu tadi berdiri di tengah jalan dan ampir aja di tabrak orang, dasar
nggak tau berteima kasih”jelas Alex. Ternyata pertengkaran Alex dan Bintang
terdengar Sisika.
“Bintang....bintang”suara Sisika di
ponsel Bintang yang mengingatkan Bintang kalau Sisika tadi sedang menelponnya.
“Ah ya Sis, ada apa?”kata Bintang.
“Loe lagi sama Alex ya? Kalau iya
gue pengin ngomong ama dia”tanya Siska girang dan terdengar suara-suara orang
kegirangan di serbang sana.
“iya, mang napa?” gerutu Bintang
“Cepet kasih, gue mau minta tolong
Alex buat nganter loe ke tempat gue, cepet kagak usah banyak omong”kata Siska
sewot.
“Iya-iya”kata Bintang ngalah “Nih
Lex Siska mau ngomong”kata Bintang ogah-ogahan.
“Ngomong ama gue?”tanya Alex
“Iya ama loe, cepet”omel Bintang.
“Dasar tukang marah, loe disni aja
loh”Kata Alex menyingkir beberapa jarak dengan Bintang dan terus memperhatikan
Bintang takut dia ilang.
Alex dan Siska mulai bercakap sedang Bintang ogah
banget ngelihatin Alex tapi sedikit penasaran juga. Dia berfikir sebenernya
Alex itu nggajahat-jahat banget dibandingkan setahun lalu sikap Alex udah
mendingan. Bintang melihat Alex lagi, sebenernya Alex juga sedikit keren dia
tinggi, putih, tampangnya di atas rata-rata dan dia punya sepasang mata yang
indah apalagi dadanya yang bidang pasti hangat
banget deh ada dipelukannya. Begitu sadar Bintang sedang mikirin Alex, Bintang
langsung menepuk kepalanya sendiri.
“Nih ponsel loe” kata Alex yang
langsung membuat Bintang tersentak “Nih ambil malah bengong”sentak Alex
“Ih iya sini”kata Bintang marah dan
menyambar ponselnya di tangan Alex dengan kasar.
“Tadi Siska bilang kalau gue disuruh
nganter loe ke dia dan suruh jangain loe supaya kagak nyasar”kata Alex sambil
melihat Bintang dengan penuh sindiran “Dan sekarang Sisika lagi sama Bimbo,
Reno sama Niko di tempat konser dan karena konsernya mulainya setengah jam lagi
jadi mereka lagi pergi jalan-jalan”jelas Alex
“Ya udah kita kesana cepetan keburu
mereka pergi”kata Biintang bebrgegas pergi tapi tiba-tiba Alex memegang lengan
Bintang.
“Tunggu, Siska bilang kalau kita jalan-jalan
sendiri aja”kata Alex.
“Apa, jalan-jalan sendiri berati gue
jalan-jalan sama loe gitu”kata Bintang membulatkan kedua matanya “Berdua”,kata
bintang tak percaya.
“Kenapa, ada yang salah apa sama
gue”bentak Alex. “Terserah lah gue kagak mau peduli. Loe mau ikut gue ya
silahkan mau kagak juga terserah” kata Alex dingin.Bintang berfikir sejenak.
“Oke gue ikut loe, meski sama loe
serasa di neraka tapi itu jauh lebih baik dari pada nyasar”kata bintang jaim.
Alex tersenyum senang. Tiba-tiba Alex mengadeng tangan mungil Bintang, Bintang
tersentak. “Lepasin dasar mesum”kata Bintang marah.
“Gue nggak mau loe nyasar lagi,
jangan mikir yang macem-macem napa”kata Alex dingin. “Dan pertama kita beli
baju buat loe, gue nggak mau jalan sama orang yang bajunya blepotan kaya anak
kecil”kata Alex sok cool. Bintang hanya bisa manyun.
Meraka muai menyusuri tempat konser
yang di penuhi berbagai macam pedagang. Alex memberikan sebuah kaos dengan
kasar pada Bintang. Meraka mencari toilet. Beberapa menit kemudian Bintang
keluar dari toilet dan betapa terkejutnya meliah Alex yang mengenakan baju yang sama
dengan dia “Hah baju couple”.Belum sempet Bintang komplen soal bajunya Alex dah
ngasih alasan kalo dia kan terkenal jadi kalau dia ketauan jalan ama cewe bakal
gempar tuh konser, toh juga baju itu Alex yang beli. Bintang hanya bisa
menggerutu. Bintang dan Alex perpindah dari stand satu ke stand lain, suasana
yang awalnya kacau berubah jadi menyenangkan.
Alex memghampiri Bintang yang tengah
asik main lempar bola tapi sayangnya Bintang kalah terus. Alex mencoba permainan
itu dan langsung menang semua targetnya berhasil dijatuhkan oleh Alex dalam satu
lemparan membuat Bintang langsung gondok dan merasa kalah. Alex memenangkan
hadiah utama yaitu boneka beruang besar tapi sudut mata Alex melihat sebuah
boneka bentuk bintang dan ia memilih boneka itu.
Bintang yang gondok terus ngendumel
dan mengerutu tapi tiba-tiba sebuah boneka bintang ada di depan wajahnya.Dan
tenyata orang yang memegang boneka itu Alex
“Ini”kata Bintang heran.
“Gue nggak suka boneka dan cewe
bisanya suka boneka. Dan berhubung nama loe bintang jadi itu buat kamu” kata Alex
jaim dan Bintang sedikit senang dengan kejutan Alex. “Hari ini gue konser jadi
loe harus lihat gue, paham”lanjut Alex dengan wajah memerah. Alex melihat
sekeliling berusaha tak melihat wajah Bintang. Bintang hanya tersenyum melihat
kelakuan Alex yang baru pernah ia lihat “Itu Siska ama Moli, gue pergi
dulu”kata Alex lagi dan langsung pergi.
“Alex”kata Bintang membuat langkah
Alex berhenti , Alex melihat Bintang “Makasih buat hari ini” kata Bintang penuh
senyum. Alex hanya terdiam shock dan kemudian senyum manis menghiasi wajahnya.
Alex berjalan menuju panggung konser
disana terlihat Bimbo, Reno dan Niko yang siap dengan alat musiknya. Alex
mengambil gitarnya dan berdiri di depan microphone. Bintang pun berjalan
mengampiri teman-temannya
“Gimana tadi jalan-jalan ma
Alex?”tanya Moli dengan nada mengoda.
“Ya biasa aja sih”kata Bintang
sedikit malu.
“Masa sih biasa aja, padahal pas tau
kamu ilang Alex langsung pergi buat cari loe loh Ta”kata Siska menatap Bintang
mengoda. Bintang berpikir sejenak jadi tadi Alex nyari dia pas Bintang ilang,
degub jantung Bintang bertambah kencang mendengar itu.
“Selamat siang semuanya, hari ini
kalian datang dengan berbagai persaan tapi kalian pasti pulang dengan bahagia”
kata Alex semangat,semua penonton langsung berteriak histeris. “Lagu pertama
ini gue tunjukin buat seseorang yang membuat hari ini sangat mengejutkan karena
hari ini gue bukan hanya melihatnya, tapi hari ini gue bisa menggandeng
tangannya, berbicara dengannya, dan hari ini gue bisa lihat dia tersenyum sama
gue” lanjut Alex sambil melihat Bintang yang ada di barisan penonton yang
membuat Bintang langsung salting. “ Dan lagu yang akan gue nyanyin sama kaya
nama orang yang membuat gue jadi gila kaya gini, yaitu Aku dan Bintang” lanjut
Alex tersenyum pada Bintang dan membuat jantung Bintang berdetak sangat
kencang.
Alex mulai bernyanyi dan
jemari-jemarinya dengan lincahnya terus memetik gitar di tanganya. Semua
penonton mulai histeris Bintang hanya diam dan terus melihat Alex. Suasana
konser yang amat sangat di benci Bintang kali ini ia tak merasakannya tapi
justru ia merasakan kalau konser itu sepi dan hanya ada bintang di barisan
penonton seta Alex yang menyayikan sebuah lagu khusus untuknya. Jantung Bintang
terus bedegub cepat tak terkendali seakan-akan mau loncat keluar dari tubuhnya
setiap melihat Alex.
Suara histeris para penonton membuat
Bintang tersadar kalau Alex baru selesai menyanyi, Bintang menundukan kepalanya
malu.Ia bingung atas apa yang ia rasakan, kaki Bintang mulai melangkah
meninggalkan konser itu.
“Semuanya senang”kata Alex keras. “Lagu
tadi buat seseorang yang ada di antara kalian yang namanya sama kaya lagu yang
gue bawain tadi, Bintang”lanjut Alex semangat, tapi Alex baru sadar sosok
mungil Bintang sudah tak ada lagi di antara para penonton, Alex langsung turun
dari panggung dan sudut matanya melihat sosok mungil Bintang yang berjalan
tanpa arah. “Bintang tunggu!”kata Alex keras membuat langkah bintang terhenti.
Bintang terus diam dalam posisinya,Alex menghampiri Bintang menarik tanganya “
Loe mau kemana?” tanya Alex tegas.
“Pulang lah”jawab Bintang salting.
“Ha..ha.., mang loe tau jalan
pulang” kata Alex “Udah entar loe pulang aja sama Siska sama Moli”lanjut Alex,
ia mengegam tangan mungil Bintang dan mulai berjalan.
“Lepasin” kata Bintang menarik
tangannya “Gue mau pulang sendiri” kata bintang memalingkan pandangannya. Alex memandang Bintang dekat.
“Loe takut ya”tebak Alex, Bintang
hanya diam dan menundukan kepalanya Alex langsung sadar kalau cewe didepannya
ini salting gara-gara kelakuannya. “Loe itu emang cewe aneh ya selalu buat gue
jadi gila kaya gini. Gimana bilangnya ya” kata Alex kelihatan bingung Bintang
melihat Alex bingung. “Singkat kata loe harus jadi milik gue” lanjut Alex tegas
,Bintang langsung tercengang. Hening suasana diantara mereka beberapa detik
kemudian.
“Udah jangan bercanda lagi ”rengek
Bintang kaya anak kecil sambil jonggok dan menenggelamkan kepalanya diantara
tangan dan lututnya. “Gue tau loe benci sama gue tapi ini udah keterlaluan ”lanjut
bintang. Alex hanya tersenyum melihat
kelakuan Bintang kemudian ia ikut jonggok di depan Bintang dan tangannya
perlahan mengelus kepala Bintang.
“Kalau gue bercanda gue nggak
mungkin segila ini karena kamu” Kata Alex lembut. Bintang memunculkan
kepalanya, ia menatap Alex tajam.
“Nggak bercanda?”kata bintang nggak
yakin. Alex menggelang kepalanya dan tersenyum manis
“ Gue hanya mau loe kok, nggak lebih
dan nggak kurang”kata Alex. Bintang kemudian berdiri.
“Mau gue, emang gue barang dagangan
apa?”kata Bintang sewot. Alex kemudian berdiri didepan Bintang dan menatap bintang dengan dalam.
“Iya kamu barang dagangan yang hanya
tercipta buat gue, dan untuk gue”kata Alex yakin.
“Akkkhh Gue bingung, tadi pagi gue
bangun sebagai musuh loe tapi sekarang loe bilang mau gue, loe gila” kata
Bintang salting .Alex mendekat Bintang dan memeluknya membuat Bintang sedikt
terkejut.
“Dan sebentar lagi loe bakal jadi
milik gue untuk selamanya”kata alex senang. Bintang hanya terdiam sejenak
merasakan begitu hangatnya pelukan Alex.
“Gue kan nggak bilang mau jadi pacar
loe” Kata Bintang melepas pelukan Alex.
“Dan loe juga nggak bilang
nolak”goda Alex membuat Bintang kehabisan akal.
“Gue nggak janji mau jadi pacar loe,
dan mustahil buat loe jadi pacar gue” tantang Bintang.
“ Gue nggak bilang loe bakal jadi
pacar gue tapi gue bilang loe bakal jadi milik gue, karena nggak ada kata
mustahil dalam hidup gue”lanjut Alex sombong membuat Bintang heran “Lihat aja
loe Bintang bakal jatuh cinta sama Alex ” lanjut Alex dengan wajah senang
melihat muka putih Bintang berubah menjadi merah tomat dan Alex semakin yakin
kalau Bintang akan menjadi miliknya dan akan ada di dekatnya selamanya..
***********
Kehidupan Bintang setelah kejadian
itu sedikit berubah ia merasa Alex mulai mengetar hatinnya dengan berbagai
ulahnya. Walau berusaha memungkiri tapi banyangan Alex ada di hidupnya yang
terkadang bisa menjadi setan kecil yang menganggu hidupnya atau justru malaikat
kecil yang membuatnya sedikit kagum dan mendebarkan hatinya. Dan Bintang hanya
bisa menikmati hidup ini, karena ia nggak tau apa yang akan terjadi esok. Karena
hidup itu bagaikan sebuah ritme yang selalu berubah-ubah membuat perasaaan dan
hidup ikut berubah-ubah pula, tapi bukankah itu justru sangat
menyenangkan......
THE
END