Minggu, 08 Desember 2013

Saat Daun Baru Mulai Tumbuh Menggantikan Daun Yang Berguguran





Daun baru mulai tumbuh saat hujan turun, setelah sebelumnya ada angin besar yang meniupi daun daun kering dan akhirnya jatuh.
Mungkin seperti itulah kehidupan selalu ada hal baru untuk mengantikan hal lama.
Selalu ada lembaran-lembaran kertas baru mengantikan buku yang telah using.
Tapi apakah selalu semua hal baru mengantikan sesautu yang telah lama?. Setidaknya sebagaian besar mengatakan tidak.
Karena walau daun kering dan tua mulai berguguran keindahan mereka masih dapat dinikmati sebagian orang.
Daun baru pun nantinya akan menjadi menua dan kering sampai akhirnya berguguran dengan indahnya.
Mereka tak mengeluh dan terus mengikutin waktu serta perubahan yang terjadi..
Hanya mengikuti sampai dia menjadi gugran daun indah yang tertiup oleh angin sampai hujan datang…

Rabu, 04 Desember 2013

Cerita Kecilku Saat Aku Mengenalmu



BINTANG
Atmosfir yang kurang menyenangkan tercipta di  dalam ruang musik SMA Bintang. Terlihat beberapa orang berkerumun dalam sebuah meja.
            “Aku mohon bawa dia lagi, karena besok itu konser yang penting please” pintah Reno
            “ Ngomong doang sih enak, lah prakteknya itu susah tau” tolak Moli.
            “Bintang itu kagak suka pergi ke tempat yang banyak orangnya kaya gitu, apalagi pergi ke konser musik  pasti dia ogah banget lah” jelas Siska tentang sahabtnya itu.
            “Tapi kalau Bintang kagak dateng pasti Alex kagak mau ngeband” kata Bimbo
            “Ayo lah please, kalian kan dekat banget sama Bintang, bujuk dia kek, rayu dia kek atau nggak paksa dia buat datang masalahnya ini konser penting” rangek Niko.
            Suasana hening kembali tercipta Bimbo dan Niko memasang wajah memelas pada Moli dan Siska berharap mereka mau mengabulkan pintah mereka, sedangkan Reno terlihat sedang memikirkan sesuatu.
            Bimbo, Niko, Reno dan Alex tergabung dalam sebuah grup band The Dark Kingdom, band mereka sudah tercipta setahun lalu dan punya pengemarnya banyak entah itu dari dalam sekolah ampe dari luar sekolah. Dan Alex sebagai vokalis merupakan daya tarik penggemar apalagi buat fans cewe, karena diantara para mereka cuma Alex yang amat sangat enak buat dilihat tapi soal kelakuan dan sopan santun Alex yang paling buruk.
            “Aku punya ide” kata Reno membuat perhatian tertuju padanya “Gimana kalau kita pake taktik yang sebelumnya” lanjut Reno.
            “ Maksudnya?” tanya Niko bingung.
            “Antara Moli sama Siska ada yang nyamar jadi Bintang lagi” kata Reno yang langsung membuat penolakan keras dari para gadis itu.
            “Aku nggak mau lagi pura-pura jadi Bintang” tolak Moli keras “Emang kalian udah lupa apa semarah apa Alex waktu tau aku bukan Bintang”jelas Moli dengan tampang ogah-ogahan.
Tiba-tiba kepala Reno tertimpa kamus bahasa inggris super tebel yang langsung membuat Reno tersentang kaget dan yang lain langsung tersentak kaget begitu tau dari tadi Alex udah ada di belakang Reno dengan tampang super menakutkan.
            “ Alex” kata Reno rada gagap sambil melihat Alex.
            “ Kalau kalian berusaha ngibuli aku lagi jangan harap kalian bisa hidup ampe besok” kata Alex sadis.
            “Tapi Lex, Bintang kan nggak suka konser terus dia kan buta arah yang buat dia nggak suka pergi-pergi, jadi jangan salahin kita kalo Bintang nggak mau pergi dong” jelas Siska.
            “Bodo amat, yang aku mau itu Bintang. Kalau dia nggak nglihat aku nyanyi, aku nggak mau nyanyi” kata Alex dingin dan meninggalkan ruang musik.
            “Gue mohon bawa Bintang nonton konser itu” rengak Reno. Tapi kedua cewe itu terus menggelangkan kepalanya. “Ya udah dengan terpaksa, ini buat kalian kalau kalian bisa bikin Bintang datang ke konser besok aku kasih kupon ini cuma-cuma buat kalian” Kata Reno sambil menujukan dua kupon makan sepuasanya di Green Restoran yang terkenal dengan makanan super enak dan termasuk high class Restoran yang langsung membuat Siska dan Moli mengangguk mau.
                                                                  ********
            Dan cewe yang dari tadi lagi dibicarakan dari tadi malah lagi sibuk berebut makan di kantin. Tubuh mungil  Bintang tengah sibuk mencari celah diantara banyaknya orang ikut berdesakan.
            “Ih minggir dikit dong” kata Bintang ngap-ngapan. Tubuh kecilnya membuatnya harus berjingkat  dan terus berusaha menembus kerumunan orang itu tapi langsung aja ia terpental ,dan pada akhirnya usahanya berhasil dia berhasil berada di depan.
             Dengan tatapan yang aneh dan senyum manis terhias di wajahnya ia terus melihat sepotong kue brownis yang menghias loyang kosong di depannya. Perlahan tangan mungilnya mulai menghampiri brownis itu tapi tiba-tiba ada tangan yang terlebih dahulu sudang mengambilnya dan ternyata orang itu Alex. Bintang menatap kesal Alex.
            “Itu kan kue gue,  cepat balikin” kata Bintang marah.
            “Siapa cepat dia yang dapet” kata Alex setelah membayarnya dan langsung membuat Bintang super gondok ama Alex.
Bintang berjalan sambil membawa kantong plastik ditangan kanannya  menuju Moli dan Siska yang tengah duduk  santai di kantin. Bintang duduk di antara mereka.
            “Nyebelin” gerutu  Bintang cemberut sambil mengacak-acak isi jantong plastik yang di bawanya.
            “Kenapa lagi, Neng?”tanya siska.
            “Gue sebel ama Alex, gue benci ama dia, gue sumpahin dia jatuh ke got” amuk Bintang sambil makan bakpau yang ia beli yang sontak membuat teman-temannya cekikan.
            “ Emang kenapa lagi sama Alex?”tanya Moli penasaran.
            “Dia cowo yang nggak punya sopan santun , padahal kue brownis tinggal satu-satunya masa diembat juga ama dia padahal gue dulu yang ngincer tuh kue?”jelas Bintang sambil marah-marah.
            “Owh jadi masalah kue toh” kata Siska santai.
            “Udah Ta, sabar aja entar kalo marah-marah terus pipi kamu kaya bakpo” kata Moli sambil mengembungkan pipinya.
            “Owh ya Ta, besok hari minggu ada acara kagak? Kalo kagak jalan yuk?”ajak Siska.Bintang menatap aneh temannya .
            “Nggak mau”tolak Bintang tegas. “Pasti nonton konser lagi kan” tebak Bintang yang langsung membuat kedua sahabatnya salting. “Gue nggak suka tempat rame dan gue nggak mau dapet masalah lagi paham” lanjut Bintang tenang .
            “Ayo lah Ta,kami janji deh nggak bakal ninggalin loe lagi dan terus jagain loe” rayu Moli.
            “Nggak percaya, kalian tuh dah ketauan belangnya , palingan kalau dah sampe disana gue di cueki dan endingnya gue nyasar”kata Bintang ngamuk. “Kalian kagak inget apa kejadian terakhir kali gue nonton konser ama kalian, gue ampe di bawa ke kantor polisi dengan laporan anak hilang” lanjut Bintang sebal.
            “Gue mohon sekali ini aja Ta”bujuk Siska lagi.
            “Gue bilang nggak ya nggak, kalian itu sama nyebelinnya kaya Alex, menyebalkan” kata Bintang marah-marah dan meninggalkan Siska dan Moli.
                                                            ************
            Suasana kelas XII IPS 2 sangat membosankan hampir semua anak terbujur lemas di kursinya masing bahkan ada yang tertidur lelap mungkin saking mboseninnya pelajaran Pak Indra guru Bahasa Indonesia. Tapi di tidak dengan cowo  yang duduk di pojok belakang sendiri, dia terus menatap seorang gadis yang duduk di dekat jendela yang tengah asik melihat keluar jendela sambil mendengarkan musik lewat earphonenya. Setiap kelakuannya tak henti membuat dia tersenyum. Dan gadis itu ternyata Bintang dan cowo yang terus melihatnya tak lain tak bukan Alex.
            Alex mengingat pertama kali ia bertemu dengan Bintang. Bukan pertemuan yang menyenangkan melainkan sebuah pertemuan yang menyebalkan.
            Semua berawal waktu MOS SMA Bintang  tahun mereka. Alex yang terkenal bengal langsung mendapatkan perhatian para senior, moto hidup Alex waktu itu adalah “Menurut Berati Kalah”. Alex terus menerus mendapat hukuman dari para senior ada beberapa hukuman yang ia lakuakn dan banyak juga hukuman yang ia abaikan. Pada hari terakhir MOS Alex mendapat hukuman untuk menyanyi karena para senior tau Alex sangat hebat dalam urusan menyanyi dan juga ia terkenal, tapi Alex dengan tegas menolak hukuman itu dengan sombongnya ia berkata “ Nyanyi di tempat kaya gini, nggak penting”.
            Langsung aja perkataan Alex mendapat respon negatif dari para senior dan akhirnya hukuman Alex berimbas ke anak-anak lain. Semua anak langsung dihukum, tiba-tiba suara teriakan menghenikan suasana panas itu. Ternyata itu terikan Bintang dia nggak mau mendapat hukuman gara-gara Alex. Bintang langsung diserbu kakak kelas dan ia di tantang oleh para senior untuk mengantikan hukuman Alex untuk menyanyi. Dengan suara lantangnya Bintang mulai benyanyi, ia menyanyikan  lagu  Aku Dan Bintang dari band Peterpan  . Dan tiba-tiba semua anak jadi ikut benyanyi, suasana yang awalnya tegang langsung berubah menjadi ceria.
            Waktu itu Alex sangat amat menganggap remeh Bintang sampai sebuah insiden. Yaitu kejadian ketika ia tak sengaja menabrak Bintang saat selesai acara MOS. Bukannya minta maaf Alex malah cuek meninggalkan  Bintang yang jatuh.
            “Loe itu nyebelin, dasar nggak punya sopan santun” caci Bintang yang langsung membuat Alex menghampirinya dengan marah.
            “Loe bilang apa?”tanya Alex sinis.
            “Gue bilang loe nyebelin dan nggak punya sopan santun”bentak Bintang tegas. Alex hanya tersenyum heran dan meninggalkan Bintang lagi. “Ah, tunggu bentar loe cowo yang tadi sok nggak mau nyanyi kan, yang hampir bikin anak-anak dapet hukuman karena kelakuan loe yang nyebelin  itu” lanjut Bintang marah.
            “Emang penting apa buat gue kalian mau di hukum apa kagak dan kalian emang nggak pantas buat denger nyanyian gue” kata Alex dengan tampang songgongnya. Alex kembali melajutkan langkahnya kembali, sampai sebuah sepatu melayang mengenai kepalanya. Alex tersentak, dengan kesal ia mengambil sepatu yang telah mendarat keras dikepalnya dan melangkah kesal menuju Bintang dan tepat di depan Bintang Alex langsung melempar sepatu Bintang di depannya.
            “Loe itu nggak tau apa gue siapa? Mau cari mati apa?” teriak keras Alex.
            “Gue tau siapa loe, loe itu orang yang paling nggak berguna di dunia ini. Loe orang yang  selalu melihat orang lain lebih rendah dari loe, padahal kenyatannya loe yang memandang orang lain seperti itu jauh lebih rendah”kata Bintang marah.
            “Kalau loe bukan cewe mati loe” teriak Alex  dengan tatapan sadisnya. Bintang mengambil sepatu yang Alex lempar dan memakianya ambil mearik napas dalam-dalam den menghembuskannya mencoba menenangkan diri.
            “Hey, dengerin gue baik-baik!”bentak Bintang sambil menatap tajam Alex yang membuat Alex tersentak “Loe dan suara loe mungkin banyak yang suka” kata Bintang berkata keras pada Alex membuat Alex terkejut  “Tapi bagi gue suara pengamen jauh lebih baik seribu kali dari pada suara loe” kata Bintang marah dan meninggalkan Alex yang kaget melihat kelakuan Bintang padanya.
            Untuk pertama kalinya Alex merasa kalah dengan seseorang terlebih lagi dia seorang cewe, dia sangat jengkel dengan kelakuan Bintang. Dan sejak saat itu Alex terus memperhatikan Bintang dan tanpa sadar ia selalu menginginkan Bintang untuk melihat dan mendengarkannya menyanyi tapi sia- sia kebencian Bintang pada Alex telah memuncak apalagi tiap hari Alex selalu membuatnya marah dengan berbagai macam ulahnya pada Bintang.
            Ternyata kegiatan Alex yang tengah memandangi Bintang kepergok sama Bintang. Bintanng langsung melihat Alex dengan tatapan benci dan muka marahnya apa Alex tapi Alex hanya membalas dengan senyum senang.
                                                              ***************
Jemari Bintang tengah asik menari di atas tombol stik PSnya dan matanya tak lepas dari layar TV. Padahal hari minggu tapi Bintang malah lebih suka menghabiskan waktu dirumah dari pada hangout dengan teman-temannya. Tiba-tiba ponsel Bintang berdering yang langsung mengagetkan Bintang. Ternyata sebuah panggilan masuk untuknya.
            “Emm ada apa sis,”kata Bintang sambil terus memainkan jarinya di stik ps.
            “Eh di taman kota ada bazar nih, kesini sih?”Ajak Siska.
            “Nggak mau?” Tolak Bintang sambil terus main game.
            “Yakin, disini banyak yang julalan kue dan makanan lainnya? Tapi kalau kamu nggak mau ya udah”rayu Sisika, ia tau cara lain meluluhkan pertahan Bintang yaitu makanan.
            “Ha, iya-iya gue kesana”kata Bintang semangat.
Dengan cepat Bintang menuju taman kota tapi betapa terkejutnya setelah tau ternyata di Taman Kota sama sekali nggak ada bazar apapun melainkan sebuah konser musik.  Bintang memilih untuk pulang tapi ternyata Siska dan Moli memergoki Bintang dan menghampirinya. Mereka merayu Bintang untuk gabung dengan mereka nonton konser dan berhasil, Bintang kalah suara dengan teman-temannya.
Bintang langsung merasa kurang nyaman dengan banyak orang yang tengah memadati tempat konser itu. Tiba-tiba seorang menabraknya dan membuat minuman yang di pegangnya tumpah membasahi baju yan dipakai Bintang sekaligus membuat Bintang terpencar dari Siska dan Moli, akhirnya hal yang paling ditakutkan Bintang terjadi yaitu nyasar.
            “Tuhkan nyasar, gimana dong”kata Bintang panik. Dia melihat kanan dan kiri dia bingung harus kemana. Tiba-tipa ponsel Bintang berbunyi kembali.
            “Siska kamu diama, gue nyasar lagi?”kata Bintang panik.
            “Gue ada di tempat konser tapi di sini rame banget, loe dimana?”tanya Siska panik juga.
            “Gue nggak tau dimana yang jelas disini banyak orang yang dagang, gue takut”kata Bintang super panik. Tiba-tiba ada yang menarik lengan Bintang membuat Bintang tertarik dan jatuh di pelukan seseorang dan orang itu Alex. Bintang hanya terbengong-bengong melihat Alex.
            “Alex”kata pertama yang terlontar oleh Bintang. Begitu sadar kalau Bintang berada dalam pelukan Alex, Bintang langsung melepaskan dirinya dari Alex. “Ngapain loe peluk-peluk gue, dasar mesum” marah Bintang.
            “Udah ditolong malah marah-marah, lihat loe itu tadi berdiri di tengah jalan dan ampir aja di tabrak orang, dasar nggak tau berteima kasih”jelas Alex. Ternyata pertengkaran Alex dan Bintang terdengar Sisika.
            “Bintang....bintang”suara Sisika di ponsel Bintang yang mengingatkan Bintang kalau Sisika tadi sedang menelponnya.
            “Ah ya Sis, ada apa?”kata Bintang.
            “Loe lagi sama Alex ya? Kalau iya gue pengin ngomong ama dia”tanya Siska girang dan terdengar suara-suara orang kegirangan di serbang sana.
            “iya, mang napa?” gerutu Bintang
            “Cepet kasih, gue mau minta tolong Alex buat nganter loe ke tempat gue, cepet kagak usah banyak omong”kata Siska sewot.
            “Iya-iya”kata Bintang ngalah “Nih Lex Siska mau ngomong”kata Bintang ogah-ogahan.
            “Ngomong ama gue?”tanya Alex
            “Iya ama loe, cepet”omel Bintang.
            “Dasar tukang marah, loe disni aja loh”Kata Alex menyingkir beberapa jarak dengan Bintang dan terus memperhatikan Bintang takut dia ilang.
Alex dan Siska mulai bercakap sedang Bintang ogah banget ngelihatin Alex tapi sedikit penasaran juga. Dia berfikir sebenernya Alex itu nggajahat-jahat banget dibandingkan setahun lalu sikap Alex udah mendingan. Bintang melihat Alex lagi, sebenernya Alex juga sedikit keren dia tinggi, putih, tampangnya di atas rata-rata dan dia punya sepasang mata yang indah apalagi dadanya yang bidang pasti hangat banget deh ada dipelukannya. Begitu sadar Bintang sedang mikirin Alex, Bintang langsung menepuk kepalanya sendiri.
            “Nih ponsel loe” kata Alex yang langsung membuat Bintang tersentak “Nih ambil malah bengong”sentak Alex
            “Ih iya sini”kata Bintang marah dan menyambar ponselnya di tangan Alex dengan kasar.
            “Tadi Siska bilang kalau gue disuruh nganter loe ke dia dan suruh jangain loe supaya kagak nyasar”kata Alex sambil melihat Bintang dengan penuh sindiran “Dan sekarang Sisika lagi sama Bimbo, Reno sama Niko di tempat konser dan karena konsernya mulainya setengah jam lagi jadi mereka lagi pergi jalan-jalan”jelas Alex
            “Ya udah kita kesana cepetan keburu mereka pergi”kata Biintang bebrgegas pergi tapi tiba-tiba Alex memegang lengan Bintang.
            “Tunggu, Siska bilang kalau kita jalan-jalan sendiri aja”kata Alex.
            “Apa, jalan-jalan sendiri berati gue jalan-jalan sama loe gitu”kata Bintang membulatkan kedua matanya “Berdua”,kata bintang tak percaya.
            “Kenapa, ada yang salah apa sama gue”bentak Alex. “Terserah lah gue kagak mau peduli. Loe mau ikut gue ya silahkan mau kagak juga terserah” kata Alex dingin.Bintang berfikir sejenak.
            “Oke gue ikut loe, meski sama loe serasa di neraka tapi itu jauh lebih baik dari pada nyasar”kata bintang jaim. Alex tersenyum senang. Tiba-tiba Alex mengadeng tangan mungil Bintang, Bintang tersentak. “Lepasin dasar mesum”kata Bintang marah.
            “Gue nggak mau loe nyasar lagi, jangan mikir yang macem-macem napa”kata Alex dingin. “Dan pertama kita beli baju buat loe, gue nggak mau jalan sama orang yang bajunya blepotan kaya anak kecil”kata Alex sok cool. Bintang hanya bisa manyun.
            Meraka muai menyusuri tempat konser yang di penuhi berbagai macam pedagang. Alex memberikan sebuah kaos dengan kasar pada Bintang. Meraka mencari toilet. Beberapa menit kemudian Bintang keluar dari toilet dan betapa terkejutnya  meliah Alex yang mengenakan baju yang sama dengan dia “Hah baju couple”.Belum sempet Bintang komplen soal bajunya Alex dah ngasih alasan kalo dia kan terkenal jadi kalau dia ketauan jalan ama cewe bakal gempar tuh konser, toh juga baju itu Alex yang beli. Bintang hanya bisa menggerutu. Bintang dan Alex perpindah dari stand satu ke stand lain, suasana yang awalnya kacau berubah jadi menyenangkan.
            Alex memghampiri Bintang yang tengah asik main lempar bola tapi sayangnya Bintang kalah terus. Alex mencoba permainan itu dan langsung menang semua targetnya berhasil dijatuhkan oleh Alex dalam satu lemparan membuat Bintang langsung gondok dan merasa kalah. Alex memenangkan hadiah utama yaitu boneka beruang besar tapi sudut mata Alex melihat sebuah boneka bentuk bintang dan ia memilih boneka itu.
            Bintang yang gondok terus ngendumel dan mengerutu tapi tiba-tiba sebuah boneka bintang ada di depan wajahnya.Dan tenyata orang yang memegang boneka itu Alex
            “Ini”kata  Bintang  heran.
            “Gue nggak suka boneka dan cewe bisanya suka boneka. Dan berhubung nama loe bintang jadi itu buat kamu” kata Alex jaim dan Bintang sedikit senang dengan kejutan Alex. “Hari ini gue konser jadi loe harus lihat gue, paham”lanjut Alex dengan wajah memerah. Alex melihat sekeliling berusaha tak melihat wajah Bintang. Bintang hanya tersenyum melihat kelakuan Alex yang baru pernah ia lihat “Itu Siska ama Moli, gue pergi dulu”kata Alex lagi dan langsung pergi.
            “Alex”kata Bintang membuat langkah Alex berhenti , Alex melihat Bintang “Makasih buat hari ini” kata Bintang penuh senyum. Alex hanya terdiam shock dan kemudian senyum manis menghiasi wajahnya.
            Alex berjalan menuju panggung konser disana terlihat Bimbo, Reno dan Niko yang siap dengan alat musiknya. Alex mengambil gitarnya dan berdiri di depan microphone. Bintang pun berjalan mengampiri teman-temannya
            “Gimana tadi jalan-jalan ma Alex?”tanya Moli dengan nada mengoda.
            “Ya biasa aja sih”kata Bintang sedikit malu.
            “Masa sih biasa aja, padahal pas tau kamu ilang Alex langsung pergi buat cari loe loh Ta”kata Siska menatap Bintang mengoda. Bintang berpikir sejenak jadi tadi Alex nyari dia pas Bintang ilang, degub jantung Bintang bertambah kencang mendengar itu.
            “Selamat siang semuanya, hari ini kalian datang dengan berbagai persaan tapi kalian pasti pulang dengan bahagia” kata Alex semangat,semua penonton langsung berteriak histeris. “Lagu pertama ini gue tunjukin buat seseorang yang membuat hari ini sangat mengejutkan karena hari ini gue bukan hanya melihatnya, tapi hari ini gue bisa menggandeng tangannya, berbicara dengannya, dan hari ini gue bisa lihat dia tersenyum sama gue” lanjut Alex sambil melihat Bintang yang ada di barisan penonton yang membuat Bintang langsung salting. “ Dan lagu yang akan gue nyanyin sama kaya nama orang yang membuat gue jadi gila kaya gini, yaitu Aku dan Bintang” lanjut Alex tersenyum pada Bintang dan membuat jantung Bintang berdetak sangat kencang.
            Alex mulai bernyanyi dan jemari-jemarinya dengan lincahnya terus memetik gitar di tanganya. Semua penonton mulai histeris Bintang hanya diam dan terus melihat Alex. Suasana konser yang amat sangat di benci Bintang kali ini ia tak merasakannya tapi justru ia merasakan kalau konser itu sepi dan hanya ada bintang di barisan penonton seta Alex yang menyayikan sebuah lagu khusus untuknya. Jantung Bintang terus bedegub cepat tak terkendali seakan-akan mau loncat keluar dari tubuhnya setiap melihat Alex.
            Suara histeris para penonton membuat Bintang tersadar kalau Alex baru selesai menyanyi, Bintang menundukan kepalanya malu.Ia bingung atas apa yang ia rasakan, kaki Bintang mulai melangkah meninggalkan konser itu.
            “Semuanya senang”kata Alex keras. “Lagu tadi buat seseorang yang ada di antara kalian yang namanya sama kaya lagu yang gue bawain tadi, Bintang”lanjut Alex semangat, tapi Alex baru sadar sosok mungil Bintang sudah tak ada lagi di antara para penonton, Alex langsung turun dari panggung dan sudut matanya melihat sosok mungil Bintang yang berjalan tanpa arah. “Bintang tunggu!”kata Alex keras membuat langkah bintang terhenti. Bintang terus diam dalam posisinya,Alex menghampiri Bintang menarik tanganya “ Loe mau kemana?” tanya Alex tegas.
            “Pulang lah”jawab Bintang salting.
            “Ha..ha.., mang loe tau jalan pulang” kata Alex “Udah entar loe pulang aja sama Siska sama Moli”lanjut Alex, ia mengegam tangan mungil Bintang dan mulai berjalan.
            “Lepasin” kata Bintang menarik tangannya “Gue mau pulang sendiri” kata bintang memalingkan pandangannya.  Alex memandang Bintang dekat.
            “Loe takut ya”tebak Alex, Bintang hanya diam dan menundukan kepalanya Alex langsung sadar kalau cewe didepannya ini salting gara-gara kelakuannya. “Loe itu emang cewe aneh ya selalu buat gue jadi gila kaya gini. Gimana bilangnya ya” kata Alex kelihatan bingung Bintang melihat Alex bingung. “Singkat kata loe harus jadi milik gue” lanjut Alex tegas ,Bintang langsung tercengang. Hening suasana diantara mereka beberapa detik kemudian.
            “Udah jangan bercanda lagi ”rengek Bintang kaya anak kecil sambil jonggok dan menenggelamkan kepalanya diantara tangan dan lututnya. “Gue tau loe benci sama gue tapi ini udah keterlaluan ”lanjut bintang.  Alex hanya tersenyum melihat kelakuan Bintang kemudian ia ikut jonggok di depan Bintang dan tangannya perlahan mengelus kepala Bintang.
            “Kalau gue bercanda gue nggak mungkin segila ini karena kamu” Kata Alex lembut. Bintang memunculkan kepalanya, ia menatap Alex tajam.
            “Nggak bercanda?”kata bintang nggak yakin. Alex menggelang kepalanya dan tersenyum manis
            “ Gue hanya mau loe kok, nggak lebih dan nggak kurang”kata Alex. Bintang kemudian berdiri.
            “Mau gue, emang gue barang dagangan apa?”kata Bintang sewot. Alex kemudian berdiri didepan  Bintang dan menatap bintang dengan dalam.
            “Iya kamu barang dagangan yang hanya tercipta buat gue, dan untuk gue”kata Alex yakin.
            “Akkkhh Gue bingung, tadi pagi gue bangun sebagai musuh loe tapi sekarang loe bilang mau gue, loe gila” kata Bintang salting .Alex mendekat Bintang dan memeluknya membuat Bintang sedikt terkejut.
            “Dan sebentar lagi loe bakal jadi milik gue untuk selamanya”kata alex senang. Bintang hanya terdiam sejenak merasakan begitu hangatnya pelukan Alex.
            “Gue kan nggak bilang mau jadi pacar loe” Kata Bintang melepas pelukan Alex.
            “Dan loe juga nggak bilang nolak”goda Alex membuat Bintang kehabisan akal.
            “Gue nggak janji mau jadi pacar loe, dan mustahil buat loe jadi pacar gue” tantang Bintang.
            “ Gue nggak bilang loe bakal jadi pacar gue tapi gue bilang loe bakal jadi milik gue, karena nggak ada kata mustahil dalam hidup gue”lanjut Alex sombong membuat Bintang heran “Lihat aja loe Bintang bakal jatuh cinta sama Alex ” lanjut Alex dengan wajah senang melihat muka putih Bintang berubah menjadi merah tomat dan Alex semakin yakin kalau Bintang akan menjadi miliknya dan akan ada di dekatnya selamanya..
                                                                      ***********
            Kehidupan Bintang setelah kejadian itu sedikit berubah ia merasa Alex mulai mengetar hatinnya dengan berbagai ulahnya. Walau berusaha memungkiri tapi banyangan Alex ada di hidupnya yang terkadang bisa menjadi setan kecil yang menganggu hidupnya atau justru malaikat kecil yang membuatnya sedikit kagum dan mendebarkan hatinya. Dan Bintang hanya bisa menikmati hidup ini, karena ia nggak tau apa yang akan terjadi esok. Karena hidup itu bagaikan sebuah ritme yang selalu berubah-ubah membuat perasaaan dan hidup ikut berubah-ubah pula, tapi bukankah itu justru sangat menyenangkan......

                                                                        THE END